SENJARI.COM, MUARO JAMBI – Puluhan Emak-emak warga Desa Mendalo Indah, Kecamatan Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi, turun ke jalan sebagai bentuk protes atas kondisi jalan rusak yang belum juga diperbaiki, Senin (24/02/2025).
Mereka membawa poster dan spanduk untuk menyuarakan rasa prihatin terhadap rusaknya akses jalan, tepatnya di RT 09, Desa Mendalo Indah. Dan mereka meminta kepada pemerintah daerah agar segera memperbaiki jalan itu.
Kepala Desa Mendalo Indah, Muslim, mengungkapkan bahwa permasalahan jalan tersebut sudah berlangsung lama. Menurutnya, jalan tersebut statusnya masih milik Pertamina, sehingga pihaknya belum dapat melakukan perbaikan.
Meskipun demikian, Pemdes terus berupaya mendorong Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) agar mengajukan pelepasan hak jalan tersebut dari Pertamina ke Pemerintah Daerah (Pemda).
“Kita tidak bisa memperbaiki jalan karena statusnya masih jalan Pertamina. Kami sudah mengajukan permohonan pelepasan hak ke Pemda, Provinsi, dan Bupati, serta melalui Dewan untuk mengupayakan pengalihan status jalan tersebut,” ujar Muslim.
Muslim berharap agar Pemprov atau Pemda dapat segera melakukan MoU atau pelepasan status jalan tersebut agar perbaikan dapat segera dilakukan demi kepentingan masyarakat.
Sementara itu, Anggota DPRD Muaro Jambi, Ulil Amri, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi jalan tersebut. “Kami turut prihatin, karena persoalan ini sudah lama. Jalan ini masih berstatus jalan Pertamina, sehingga pemerintah tidak bisa melakukan perbaikan. Kami sudah berkoordinasi dengan Pertamina, namun mereka tidak bisa membangun karena status asetnya masih milik Pertamina,” katanya.
Ulil Amri menambahkan, pihaknya akan terus berjuang agar jalan tersebut bisa dialihkan ke aset Pemda Muaro Jambi, sehingga Pemda dapat melakukan pembangunan. “Kami akan terus memperjuangkan hal ini dan segera melaporkan ke Bupati,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Anggota DPRD Kabupaten Muaro Jambi, Melawati, Faa Tumbu Duha, Kapolsek Jaluko, Babinsa, Ketua RT, serta tokoh masyarakat lainnya. (*)
Discussion about this post