SENJARI.COM, JAMBI – Pembangunan Jembatan Bailey yang dibangun di Jalan Lintas Sumatera Muaro Bungo – Sumatera Barat (Sumbar) belum selesai dikerjakan atau molor.
Dimana dijadwalkan pembangunan jembatan tersebut ditargetkan selesai pada 9 Maret kemarin. Namun hingga hari ini Senin 10 Maret 2025, Jalan Lintas Sumatera Bungo – Sumbar belum bisa dilalui pengendara.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi, Ibnu Kurniawan meminta maaf untuk para pengendara karena Jembatan Bailey belum bisa untuk dilalui.
“Mohon maaf hari ini, belum bisa dilalui,” ujarnya, Senin (10/3/2025).
Ibnu menjelaskan keterlambatan waktu pembangunan jembatan Bailey ini dikarenakan terdapat beberapa kendala saat pemasangan.
Namun, pihak BPJN akan terus berusaha secepatnya untuk untuk merampungkan jembatan Bailey agar Jalan Lintas Sumatera Bungo – Sumbar bisa kembali dilewati.
“Kami tidak ada niat untuk melambatkan pekerjaan, kami akan usahakan secepatnya selesai (jembatan Bailey),” Jelasnya.
Untuk diketahui, Pembangunan Jembatan Bailey ini masuk tahap penyelesaian lantai jalan berbahan plat baja.
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi menargetkan jembatan darurat ini akan ditargetkan selesai dalam waktu dekat.
Sementara itu, Kepala Satker PJN II Diaz Shodiq menyebut saat ini sedang dilakukan penyelesaian pembuatan oprit jembatan dan pemasangan lantai plat.
“Satu dua hari ini mungkin akan tuntas, adapun jembatan ini memiliki bentang panjang 30 meter dan lebar 4,5 meter,” ujarnya. Senin, 10 Maret 2025.
Diaz menyatakan untuk pengaktifan lalu lintas diatas jembatan ini akan menunggu arahan Ditlantas Polda Jambi. Yakni berupa uji coba terlebih dahulu untuk memastikan keamanan bagi pengendara yang melintas.
Diaz menambahkan Jalan Lintas Sumatera Muaro Bungo – Sumatera Barat ini akan dilakukan sistem buka tutup. Dimana kendaraan yang diizinkan melintas tak lebih dari 20 ton.
“Total berat kendaraan ditambah muatan maksimal 20 ton. Dipotong kepada pengendara yang melintas memperhatikan beban kendaraannya masing-masing, bagi yang melewati batas berat dipotong mengurangi bebannya atau mencari jalur alternatif,” jelasnya.
Sementara untuk solusi cepat yang diusulkan Pemprov Jambi lewat bantuan APBD Provinsi Jambi dan fasilitasi Pemkab Bungo untuk keituksertaan perusahaan sekitar yang akan turut serta memperbaiki permanen jalan amblas ini.
“Inisiasi dari Pemkab dan Pemprov. Dikerjakan oleh pihak swasta. Desain dan pengawasan dari BPJN. Setelah terbangun dilakukan serah terima aset dari pihak ke BPJN Jambi,” tutupnya. (*)
Discussion about this post