SENJARI.COM, JAMBI – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) membentuk Satuan Tugas (Satgas) pengendalian dan pemantauan kelancaran penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) kepada masyarakat mulai 15 Desember 2022 hingga 08 Januari 2023.
Hal tersebut dilakukan mengingat kebutuhan masyarakat akan BBM dan LPG cenderung meningkat. Satgas Nataru ini akan memastikan pelayanan maksimal dalam mengkoordinir, memantau kelancaran penyaluran BBM dan LPG.
“Kita pastikan distribusi BBM, LPG dan avtur dalam kondisi aman dan lancar serta mencukupi kebutuhan masyarakat saat Nataru,” Ungkap Area Manager Communication, Relation dan CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan.
Selama masa satgas Nataru 2022-2023, untuk wilayah Sumbagsel konsumsi jenis gasoline/bensin diprediksi mengalami peningkatan sebesar 6%, untuk BBM jenis gasoil/diesel diprediksi mengalami peningkatan 4,6%. Peningkatan juga diprediksi terjadi untuk konsumsi LPG sekitar 1,2%, serta untuk Avtur mengalami peningkatan sekitar 19%. Proyeksi ini dibandingkan dengan rata-rata konsumsi normal di Bulan Oktober.
Nikho menjelaskan, saat ini ketersediaan BBM dan LPG dalam kondisi aman dan seluruh infrastruktur telah disiagakan jelang perayaan Nataru. Kesiapan infrastruktur Pertamina meliputi 10 Terminal BBM, 2 Terminal LPG, 660 SPBU, 61 SPBE, 469 Agen LPG, dan 6 DPPU.
Guna memastikan layanan terhadap masyarakat, Pertamina juga menyediakan layanan energi pendukung di jalur potensial meliputi jalur toll, jalur wisata, dan jalur lintas utama, berupa 87 SPBU Siaga, 347 Agen Siaga dan 5.540 Outlet Pangkalan LPG Siaga, 4 unit Kiosk Pertamina Siaga, 15 unit Motoris atau Pertamina Delivery Service (PDS) dan fasilitas kesehatan.
Selain itu, kata Nikho, untuk menambah stok BBM di SPBU, Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel juga telah menyiapkan SPBU kantong dalam wujud mobil tangki yang disiagakan di sejumlah SPBU.
“Ada 16 SPBU kantong dengan kapasitas mobil tanki penuh disiagakan di titik-titik SPBU yang merupakan jalur mudik maupun area wisata yang berpotensi adanya lonjakan kebutuhan,” Ujar Nikho. (*)
Discussion about this post