SENJARI.COM, JAMBI – Kualitas air Sungai Batanghari dari tahun ke tahun semakin menurun hal ini disebabkan oleh aktifitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI).
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jambi Temawisman, mengatakan bahwa tingkat kematian ikan di sungai Batanghari masih tinggi yaitu mencapai 40 persen, ini merupakan salah satu dampak dari aktivitas PETI.
“Kematian ikan itu tinggi, karena kondisi sungai Batanghari dampak PETI dari tahun sebelumnya sampai saat ini sepertinya tidak ada kemajuan bahkan kualitas air menurun,”katanya. Selasa (13/12/22).
Menurut Temawisman untuk mengatasi masalah tersebut secara teknis perikanan untuk menjaga kelangsungan hidup ikan di keramba ampung, bisa diatasi dengan mengurangi jumlah ikan didalam kerambah.
“Antisipasinya cuma yang biasanya diisi 5.000 kita isi 3.000, agar mereka tidak berebut oksigen,” katanya.
Semakin tahun aktivitas PETI semakin membahayakan kelangsungan hidup ikan di sungai Batanghari, sekarang harapan hidup ikan di sungai sekitar 60 persen.
“Kita tetap memberikan bantuan bibit, baik keramba jaring apung,maupun sungai dan danau, kalau untuk nelayan seperti alat tangkap jaring itu tetap diberikan setiap tahunnya,” tutupnya. (*)
Discussion about this post