SENJARI.COM, JAMBI – Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Jambi mencatat pada Agustus 2024, provinsi Jambi mengalami deflasi sebesar 0,01 persen dengan inflasi tahun ke tahun sebesar 2,50 persen.
Kepala BPS provinsi Jambi Agus Sudibyo menerangkan penyumbang utama deflasi pada Agustus 2024 secara month to month adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil sebesar 0,14 persen.
“Komoditas penyumbang utama deflasi adalah bawang merah, daging ayam ras, jeruk, ikan serai, cabai rawit, telur ayam ras, telepon seluler, bayam, mie kering instan, terong, pepaya, jagung manis, tomat pisang, sawi putih, kangkung, labu siam/jipang, buncis, wortel, televisi berwarna, ikan gabus dan kol putih/kubis,” kata Agus Sudibyo dalam rilis berita resmi statistik, Selasa (3/9/2024).
Sementara itu, untuk penyumbang inflasi secara y on y yakni, kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil 1,35 persen, diikuti kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil sebesar 0,33 persen dan kelompok transportasi dengan andil 0,23 persen .
“Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok makanan dan minuman yakni beras, kentang, kopi bubuk, sigaret kretek mesin, petai, cabai merah, daging ayam ras, gula pasir, cabai rawit, jengkol, terong, minyak goreng dan sigaret kretek tangan, ” ucapnya.
Diakuinya, penyumbang inflasi Provinsi Jambi pada Agustus 2024 adalah beras sebesar 0,40 persen (yoy).
Ditambahkan Agus Sudibyo, dari tiga wilayah penghitungan inflasi BPS, yakni inflasi terjadi di Kerinci sebesar 0,54 untuk m to m sedangkan y on y 3,86, sedangkan Muara Bungo dan kota Jambi masing-masing alami deflasi untuk m to m, yakni minus 0,07 dan minus 0,16 sedangkan y on y masing-masing 3,00 Bungo dan 2,05 kota Jambi.
“Tingkat inflasi y on y tertinggi terjadi di Kabupaten Kerinci sebesar 3,86 persen dan terendah terjadi di kota Jambi sebesar 2,06 persen, ” tutupnya. (*)
Discussion about this post