SENJARI.COM, JAMBI – Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jambi Warsono mendampingi Sekda Provinsi Jambi Sudirman dan Ketua Dekranasda Provinsi Jambi Hesnidar Al Haris resmi membuka Ceremony Siginjai 2024 di salah satu swalayan terbesar di Kota Jambi di kawasan Simpang Mayang, Kota Jambi, Kamis (2/5/2024) kemarin.
Menurut Kepala Perwakilan BI Jambi Warsono, kegiatan opening ceremony Semarak Ekonomi dan Keuangan Syariah Negeri Jambi (Siginjai) Tahun 2024 mengangkat tema āSinergi untuk Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan UMKM serta Ekonomi Syariah Jambiā.
“Menggaris bawahi arahan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia pada acara pengukuhan kami sebagai Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi pada tanggal 26 April lalu, bahwa kita harus mencari dan menciptakan sumber-sumber ekonomi baru di Jambi agar dapat memperkuat resiliensi perekonomian Jambi dalam kondisi global yang masih penuh dengan ketidakpastian,” ungkapnya
Dirinya berharap pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Jambi dapat menjadi salah satu peluang yang dapat dikembangkan untuk perekonomian Jambi.
Hal ini, katanya, sangat memungkinkan mengingat besarnya potensi yang dimiliki serta animo masyarakat Jambi dalam penerapan halal lifestyle termasuk di dalamnya penggunaan produk dan layanan perbankan syariah.
“Bank Indonesia berkomitmen untuk terus berperan dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah melalui berbagai inisiasi dan inovasi program pengembangan eksyar salah satunya dengan penyelenggaraan kegiatan SIGINJAI yang diharapkan mampu menjadi gambaran miniatur ekosistem halal di Provinsi Jambi,” tuturnya.
Warsono menilai, percepatan pengembangan UMKM dan ekonomi keuangan Syariah di Jambi tentunya membutuhkan sinergi dari berbagai pihak.
“Oleh karena itu, Bank Indonesia akan terus bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan otoritas terkait untuk mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah guna mendukung tercapainya visi untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global,” paparnya.
Diakuinya, saat ini perkembangan UMKM saat ini menjadi perekonomian beberapa tahun ini. Semangat untuk meningkatkan pengembangan UMKM dan ekonomi syariah di Jambi.
“Potensi masyarakat Jambi sangat besar, seperti yang disampaikan Pak Sekda, bahwa warga Jambi mayoritas muslim, seperti tren busana muslim saat ini sehingga menjadi peluang bagi teman yang bergerak di bidang fashion dan desainer untuk meningkatkan kreativitasnya,” ujarnya.
“Sekali lagi dengan adanya momen-momen seperti ini, barang-barang yang diproduksi menjadi naik kelas bisa masuk ke area nasional maupun global,” harap Warsono.
Dengan Siginjai ini, sambungnya, mereka bisa menampilkan karya ide kreatifnya untuk mendukung ekonomi syariah maupun UMKM kita yang pada akhirnya peningkatan ekonomi kreatif.
“Ini ada yang dikoordinasikan BI sendiri, pesantren, UMKM dan SMK kejuruan yang kita libatkan,” ucapnya.
Sebelumnya, Sekda Provinsi Jambi Sudirman mengatakan, kegiatan ini tempat mendorong Jambi dan pendukung perekonomian perekonomian Jambi yang inklusif dan berkesinambungan.
“Saya berharap dengan kolaborasi dan dapat melakukan nilai halal di sekitar Provinsi Jambi, misalnya makanan halal khas Jambi Saya yakin produk di Jambi tidak hanya memenuhi produk di Jambi dan desa tapi mau masuk produksi halal di internasional,” katanya
Dirinya juga berharap, mudah-mudahan ke depan Provinsi Jambi menjadi pusat ekonomi syariah dan semakin berkembang dan menjadi penopang ekonomi nasional dan internasional.
Sekda menuturkan, Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim mencapai 237,56 juta jiwa atau sekitar 86,7% dari total penduduk Indonesia, tercatat sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar kedua, memiliki potensi pengembangan eksyar yang sangat besar.
“Hasil survei menunjukkan bahwa tingkat literasi keuangan Provinsi Jambi Tahun 2022 sebesar 46,49% dan Tingkat Inklusi keuangan sebesar 95,19%. Hasil tersebut di atas rata-rata nasional sebesar 23,33% dan Target Nasional 2024 sebesar 50% dari jumlah Populasi. Artinya banyak masyarakat Jambi yang telah menggunakan produk atau layanan keuangan namun belum memiliki pemahaman yang baik terhadap produk keuangan yang digunakan,” imbuhnya.
Dengan potensi pengembangan eksyar yang besar, tuturnya, peningkatan literasi ekonomi syariah dipandang sangat diperlukan. Dengan peningkatan literasi ekonomi syariah diharapkan mampu mendorong perkembangan sektor ekonomi syariah secara keseluruhan.
Hal ini dapat mendorong pertumbuhan lembaga keuangan syariah, investasi syariah, dan produk-produk keuangan syariah lainnya.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah UMKM di Provinsi Jambi pada tahun 2023 sebanyak 176.051 UMKM, atau meningkat dibandingkan tahun 2021 yang tercatat sebesar 165.497 UMKM. Dengan ketahanan UMKM yang telah teruji pada kondisi Pandemi Covid-19, sektor UMKM patutlah menjadi salah satu fokus pengembangan dalam rangka mendorong perekonomian Jambi.
Saat ini, tandasnya, Pemerintah Provinsi Jambi terus mendorong penguatan perekonomian bagi masyarakat dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Upaya tersebut tentunya memerlukan sinergi dari berbagai pihak, salah satunya Bank Indonesia yang telah menginisiasi terlaksananya kegiatan Semarak Ekonomi dan Keuangan Syariah Negeri Jambi (SIGINJAI) Tahun 2024.
“Upaya pengembangan UMKM Provinsi Jambi diharapkan semakin mendorong dan meningkatkan kontribusi UMKM dalam pembentukan produk domestik bruto dan penyerapan tenaga kerja,” pungkas Sudirman.
Kegiatan pameran UMKM unggulan Jambi diikuti oleh 46 UMKM (terdiri dari 23 UMKM makanan & minuman, 17 UMKM produk wastra/fashion, 6 UMKM kriya), serta 6 UMKM/klaster komoditas kopi unggulan Jambi.
Sementara itu, sebagai upaya penguatan keuangan syariah, diselenggarakan pameran keuangan syariah yang menghadirkan 8 Institusi Jasa Keuangan (IJK) melalui sinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kegiatan ini juga disaksikan Staf Khusus Kantor Kementerian Koperasi dan UMKM Agus Santoso, para UMKM Jambi, perbankan. (*)
Discussion about this post