SENJARI.COM, JAMBI – Perekonomian Jambi di triwulan pertama tahun 2022 terus menunjukkan tren yang positif. Berdasarkan rilis terbaru yang disampaikan oleh BPS, pertumbuhan ekonomi Jambi di triwulan pertama tahun 2022 mencapai 4,46 persen dibandingkan dengan triwulan pertama tahun 2021 (y-on-y). Tren positip ini menandakan perekonomian Jambi yang semakin membaik setelah dua tahun terus dirundung pandemi covid 19.
Sumber pertumbuhan ekonomi Jambi yang tertinggi berasal dari sektor pertambangan (1,82 persen), pertanian (0,79 persen), perdagangan (0,29 persen), konstruksi (0,28 persen) dan sumbangan dari sektor-sektor lainnya (1,46 persen). Semua sektor juga menunjukkan laju pertumbuhan positif, tidak ada satupun sektor yang mengalami konstraksi.
Membaiknya perekonomian Jambi ini terlihat juga dari tingkat pengangguran terbuka (TPT) Provinsi Jambi yang semakin turun. TPT Jambi pada februari 2022 ini tercatat mencapai 4,70 persen, turun dibandingkan dengan februari 2021 kemaren yang mencapai 4,76 persen. Turunnya pengangguran ini menandakan pertumbuhan ekonomi Jambi adalah pertumbuhan yang berkualitas, artinya perbaikan ekonomi yang terjadi mampu menyerap tenaga kerja dengan baik.
Kondisi pengangguran di Provinsi Jambi juga masih lebih baik dibandingkan dengan kondisi nasional, ini terlihat dari TPT Provinsi Jambi yang lebih rendah dengan angka nasional yang mencapai 5,83 persen. Secara regional Sumatera, TPT Jambi menempati peringkat ke 5 terendah.
Lebih jauh melihat kondisi ketenagakerjaan Jambi, terdapat tiga lapangan pekerjaan yang paling tinggi menyerap tenaga kerja di Provinsi Jambi yaitu Pertanian, kehutanan dan perikanan (42,87 persen), Perdagangan besar dan eceran (17,13 persen) dan Industri pengolahan (6,81 persen). Gabungan ketiga lapangan kerja tersebut sudah lebih dari separuh pasar tenaga kerja Jambi. Ini artinya masih banyak potensi-potensi serapan tenaga kerja dari sektor lain yang bisa lebih dimaksimalkan, dengan tetap memaksimalkan potensi ketiga sektor diatas.
Selain itu, membaiknya kondisi perekonomian Jambi juga terlihat dari peningkatan kontribusi penyerapan tenaga kerja pada beberapa sektor lapangan pekerjaan. Peningkatan tertinggi pada sektor Perdagangan besar dan eceran (3,15 persen poin), kemudian juga di sektor Industri pengolahan (1,78 persen) dan Pertambangan dan penggalian (0,64 persen).
Seperti kita ketahui, sektor perdagangan termasuk sektor yang sangat terpukul pada saat pandemi selain sektor transportasi dan akomodasi, karena adanya pembatasan kegiatan yang diberlakukan oleh Pemerintah. Pada triwulan II tahun 2020, pertumbuhan sektor perdagangan besar dan eceran mengalami kontraksi sebesar 2,06 persen, lebih parah dibandingkan kontraksi yang dialami ekonomi Jambi secara umum. Sekarang setelah 2 tahun pandemi, sektor perdagangan semakin membaik dengan pertumbuhan yang positif, bahkan memiliki kontribusi tertinggi terhadap penyerapan tenaga kerja.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, turunnya pengangguran di Provinsi Jambi tahun 2022 secara umum dipengaruhi beberapa faktor, pertama membaiknya perekonomian Jambi. Sektor pertanian, sektor perdagangan, dan industri pengolahan yang tumbuh positif merupakan sektor-sektor yang padat karya, artinya banyak menyerap tenaga kerja. Kedua kondisi pandemi yang semakin terkendali. Kondisi ini membuat penduduk Jambi semakin leluasa berkegiatan di luar rumah, tanpa banyak pembatasan.
Ketiga bertahannya usaha mikro kecil (UMK) di Jambi. Ini secara kasat mata terlihat dari semakin banyaknya orang yang berjualan di Car Free Day (CFD) yang setiap minggu diselenggarakan oleh pemerintah provinsi Jambi. Keempat bantuan sosial pemerintah seperti bantuan modal UMKM, kartu prakerja, dan bantuan subsidi upah yang tepat sasaran.
Dan untuk mendukung semakin membaiknya perekonomian Jambi selama pandemi, beberapa hal yang perlu dilakukan pemerintah Jambi adalah pertama jangan lengah akan turunnya dan terkontrolnya kondisi pandemi Covid 19 di Jambi. Pemerintah tetap harus tegas dengan protokol kesehatan yang telah diatur. Kedua menjaga stabilitas politik, ekonomi dan keamanan agar tercipta kondisi masyarakat yang kondusif.
Ketiga mengundang lebih banyak investor untuk menanamkan modalnya di Provinsi Jambi. Investasi yang masuk sudah barang tentu akan sejalan dengan pembukaan lapangan pekerjaan baru. Pemerintah perlu terus mengeksplorasi sektor lapangan usaha yang belum memberikan kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja, padahal potensinya di Jambi itu besar. Keempat pemberian pelatihan kerja bagi para pencari kerja, agar mereka dapat menciptakan sendiri lapangan pekerjaannya. Terakhir dan tidak kalah pentingnya adalah pemberian bantuan modal bagi usaha mikro kecil (UMK).
Semoga dengan semakin baiknya perekonomian Jambi, bukan hanya dapat mengurangi pengangguran akan tetapi juga permasalahan-permasalahan sosial lainnya. Semangat pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya harus terus didukung, karena pemerintah tidak akan berhasil tanpa dukungan semua pihak. Salam.
Penulis
Nama: Nopriansyah, SST, MSi
Jabatan : Statistisi BPS Provinsi Jambi
Discussion about this post