SENJARI.COM, JAMBI – Pada debat perdana Calon Walikota (Cawako) Jambi 2024, pasangan nomor urut 1, Maulana – Diza memberikan solusi nyata untuk mengatasi permasalahan di Pasar Tradisional Talang Banjar.
Hal terebut diutarakan saat sesi tanya jawab, dimana Pasangan calon Walikota Nomor urut 2 mempertanyakan apa langkah atau solusi bagi pedagang yang berada di pasar talang banjar terutama pedagang yang berada di bahu jalan.
Dengan lugas Maulana menjawab solusi atau mengatasi pedagang di tradisional talang banjar yaitu terutama harus humanis. Terlebih dahulu pemerintah Kota menyiapkan sarana dan Prasarana didalam pasar talang banjar dengan baik.
“Dan disana kami melihat ada aset pemerintah kota jambi, dipasar lama. Itu nanti kita akan siapkan menjadi pasar yang lebih sehat, lebih bersih. Pasar itu perlu kelengkapan – kelengkapan, Ini penting supaya pada penertiban kita siapkan lokasi terlebih dahulu baru dipindahkan,” katanya, Minggu (3/11/2024).
Maulana mengakui, untuk pasar Tradisional yang dibelakang atau yang baru, pedagang disana sudah penuh dan fasilitasnya kurang memadai.
“Sehingga pedagang yang menganggu ketertiban umum tadi kita dorong dan pindahkan ke pasar yang sudah kita sediakan,” katanya.
Sebelumnya, pasangan Maulana – Diza penyampaian Visi-Misi akan memberikan bantuan Rp.100 Juta untuk setiap RT di Kota Jambi.
“Termasuk juga infrastruktur dan lingkungan, kemudian penguatan kelembagaan RT dan bantuan kepada masyarakat hingga Fasilitas umum, memastikan semua masyarakat Kota Jambi menikmati pembangunan,” katanya.
Dijelaskan Dr maulana, untuk mewujudkan Kota Jambi “BAHAGIA” ada 5 visi yang dibawanya, yaitu:
• Penguatan pengelolaan infrastruktur. Kota identik dengan infrastruktur yang baik di seluruh kawasannya. Daya dukungnya harus baik dan merata.
• Penguatan ketertiban.
• Penguatan kapasitas ekonomi.
• Penguatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan;
• Penguatan tata kelola pemerintahan yang baik.
Dr Maulana juga menyampaikan beberapa program unggulan. Salah satu diantara program unggulan yang disebutkan yaitu kartu bahagia dan kampung bahagia.
“Kartu bahagia ini adalah berbasis etika. Kita bridging sistem. Pelayanan kesehatan, beasiswa pendidikan, bantuan sosial berbasis etika saja. Kita bridging dengan dukcapil, bawa KTP NIk Jambi, masuk rumah sakit pemerintah semua otomatis secara sistem kita tanggung jaminannya,” tutup Maulana. (*)
Discussion about this post