SENJARI.COM – Beranda Perempuan mencatat trend kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di provinsi Jambi tahun ke tahun yang menjadi pelaku didominasi orang terdekat, dan mayoritas korbannya adalah anak. Hal ini disampaikan Direktur Beranda Perempuan Zubaidah.
Menurut Zubaidah, sejak tahun 2015 hingga sepanjang tahun 2023 setidaknya ada 4 korban kekerasan. Dimana 30 persen yang masuk ke Beranda Perempuan merupakan kekerasan seksual.
“Satu kasus korbannya banyak, misalnya kekerasan seksual untuk satu pelaku anaknya empat, beberapa justru terjadi orang terdekat, paman, ayah, jadi kalo lihat trend nya masih baik pelaku dan korban memang sama dengan beberapa tahun lalu yakni mayoritas keluarga terdekat, inses (hubungan sedarah) dan mayoritas korbannya adalah anak perempuan,” kata Zubaidah, rabu (11/10/2023).
Disampaikan pihaknya, beberapa faktor menjadi pemicu terjadinya kekerasan pada anak dan perempuan yakni karena lingkungan sosial tidak memberikan perlindungan justru menormalisasi kekerasan yang dilakukan oleh orang dewasa disekitar sehingga anak mencontohnya, selain itu rumah belum menjadi ruang aman bagi anak untuk bercerita serta kerentanan lainnya.
“Dalam lingkungan keluarga anak menjadi korban atau pelaku disebabkan oleh kurangnya perhatian di rumah karena rumah belum menjadi tempat yang aman bagi anak,“ ucapnya.
Untuk itu, selain menciptakan kepekaan terhadap lingkungan dan sekitar, peran pendidikan dalam konteks pengenalan bentuk kekerasan dan strategi pencegahan perlu diajarkan sejak dini.
“Sehingga ketika anak memahami bentuk kekerasan apa yang pantas dan tidak pantas, mereka mempunyai kepercayaan diri untuk melawan kekerasan tersebut, “ tutupnya. (*)
Discussion about this post