SENJARI.COM, JAMBI – Pemerintah provinsi Jambi melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) provinsi Jambi meyakinkan ketersediaan hewan kurban di provinsi Jambi aman menghadapi hari raya Idul Adha 1445 H.
Hal tersebut dikatakan langsung oleh Kabid Peternakan Dinas TPHP provinsi Jambi Rusli. Dia mengatakan sejauh ini jumlah kebutuhan terhadap ketersediaan stok Hewan Kurban di 11 kabupaten kota di provinsi Jambi secara umum tercukupi, bahkan mengalami surplus, diantaranya Sapi, kerbau dan domba.
āKami sudah satu bulan sebelumnya berkoordinasi dengan Kabupaten kota dalam menyiapkan ketersediaan dan secara umum untuk kebutuhan sapi di provinsi Jambi untuk Idul Adha tahun ini lebih kurang 12.034 ekor dengan ketersediaannya hewan Kurban mencapai 13.585 ekor atau masih kelebihan (surplus) lebih kurang 1.551 ekor, ā jelas Rusli, selasa (28/5/2024).
Untuk kebutuhan Kerbau tahun ini mencapai 1.069 ekor dengan ketersediaannya lebih kurang 2.259 ekor. āmasih surplus sekitar 1.189 ekor dan untuk Kambing kebutuhan lebih kurang 7.776 ekor dengan jumlah ketersediaannya 20.507 ekor, atau surplus 12 731 ekor,” jelasnya.
Sementara untuk domba, jumlah kebutuhan se provinsi Jambi mencapai 244 ekor dengan ketersediaannya 1.301 ekor atau surplus sekitar 1.057 ekor.
Sejauh ini kata Rusli, dari 11 kabupaten kota di provinsi Jambi, wilayah kota Jambi merupakan wilayah dengan jumlah kebutuhan besar dari ketersediaannya, dalam hal ini kota Jambi memang bukan daerah sentra peternakan.
āMemang ada daerah yang kurang, yakni dari 11 kabupaten kota, wilayah kota Jambi kebutuhannya lebih tinggi, namun biasanya akan di support dari wilayah penyanggah. biasanya sebelum lebaran nanti akan tertutupi karena para pelaku usaha atau pedagang sedang dalam proses pemasukan ternak dari daerah lain, ā ujarnya.
Sementara itu, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) kota Jambi menghimbau kepada masyarakat panitia kurban agar menjaga kualitas daging kurban, pasca pemotongan hewan kurban, sebaiknya daging segera distribusikan, maksimal 5 jam setelah pemotongan. Himbauan ini disampaikan Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan DPKP kota Jambi Drh. Rospita Pane.
āJangan lewat 5 jam setelah pemotongan, ā kata Rospita Pane yang juga merupakan Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) provinsi Jambi.
Menurutnya, selain itu pada saat pembagian daging kurban nantinya diharapkan daging tidak diletakkan bercampur dengan jeroan. Hal ini mengantisipasi bakteri yang dapat merusak kualitas daging tersebut.
āProses penanganan daging jangan dicampur antara daging dengan jeroan, karena jeroan ini apalagi yang hijau (babat) menjadi tempat penampungan pencernaan dan bakteri banyak sekali di sana jika dicampur daging itu akan terkontaminasi bakteri sehingga lebih cepat mengalami pembusukan,” tutupnya. (*)
Discussion about this post