SENJARI.COM, JAMBI – Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi, didampingi Danrem 042/Gapu Brigjen TNI Supriono, Kepala BPBD Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah, Asops Kasdam II/Swj Kolonel Inf M. Mahbub Junaedi dan Kasi Ops Kasrem 042/Gapu Kolonel Inf Ibnu Suharmanto, melaksanakan patroli udara daerah rawan Karhutla wilayah Kab. Muara Jambi dan Kab. Tanjab Timur, Rabu (17/5/2023)
Dalam rangkaian patroli udara daerah rawan karhutla helikopter yang ditumpangi Pangdam II/Swj bersama Danrem 042/Gapu mendarat dilapangan pesawat capung Brigdal Taman Nasional Berbak Sembilang Kec. Berbak Tanjab Timur, guna melaksanakan pengecekan kelengkapan dan kesiapan Posko Gulbencal Karhutla.
Di Posko Gulbencal karhutla TN Berbak Kepala BPBD Propinsi Jambi memaparkan bahwa di Prov Jambi telah dibentuk zona untuk penangan titik rawan kebakaran hutan dan lahan, secara hukum saat ini masih terkendali untuk karhutla karena masih adanya curah hujan yang turun dan hujan buatan.
Terdapat tantangan bahwa cuaca panas saat ini mirip seperti cuaca tahun 2019 dan masih adanya masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar.
Pemerintahan Prov Jambi sudah menyiapkan tanggap darurat dengan menganggarkan dana satu setengah milyar untuk penanganan karhutla tahun 2023.
Dan ada komitmen bersama pemerintah Prov Jambi akan membentuk satgas untuk merazia perusahaan-perusahaan yang membuka lahan tanpa izin.
Khususnya di Kab. Tanjab Timur ada beberapa klaster yang akan ditempatkan beberapa satgas karhutla dimana nantinya apabila terjadi karhutla di wilayahnya mereka-mereka ini yang akan menanganinya dan kita juga akan dibantu dua helikopter bombing untuk melakukan pemadaman saat terjadi kebakaran,ungkap Kepala BPBD Provinsi Jambi.
Pada kesempatan tersebut, Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Hilman Hadi, mengucapkan terimakasih kepada semua stekholder yang terlibat, terkait kegiatan ini sehingga dapat berjalan dengan aman dan lancar.
Pangdam juga mengatakan perlu dibuatkan konsep integrasi untuk Korem – Korem yang mempunyai masalah kebakaran hutan dan lahan, saya tahu betul bahwa masalah utamanya adalah dianggaran dana operasional.
Pangdam juga mieminta untuk jajaran Korem, agar membuat Protap Penanganan Karhutla di wilayah Korem masing-masing dengan Instansi Terkait lainnya, seperti Polri, Pemda, BPBD, Manggala Agni, dan Perusahaan-Perusahaan serta Ormas lainnya yang ada di wilayah.
Solusi permanen yang dikerjakan adalah mengelola wilayah dengan perusahaan-perusahaan yang terlibat mengelola lahan yang terbesar di wilayah ini. Konsep terintegrasi dibuat maka harus dipedomani.
Lebih lanjut Pangdam juga mengatakan untuk Wilayah Prov Jambi ini sangat luar biasa karena langsung di paparkan dengan penjelasan yang masuk akal dan ini akan kami kejar juga untuk wilayah Palembang. “Harus paparan mana konsep mereka, dengan skema yang masuk akal dan jelas, agar kami rekomendasikan untuk dibawa ke tingkat atas terkait biaya juga anggaran,” tandasnya.
Tampak hadir di Posko Gulbencal Karhutla TN Berbak Dandim 0419/Tanjab, Wakil Bupati Tanjab, Wakil ketua DPRD Tanjab Timur, Sekda Tanjab Timur, Kabag Ops Polres Tanjab Timur, Asisten I Setda Kab Tanjab Timur, Kepala BPBD Tanjab Timur Helmi, Kepala OPD Kab. Tanjab Timur dan unsur Forkopimcam Berbak dan Nipah Panjang serta Manggala Agni, Polhut dan Masyarakat Peduli Api (MPA). (*)
Discussion about this post