SENJARI.COM, JAMBI – Tidak dipungkiri, jalan merupakan salah satu akses penting bagi pembangunan, peningkatan Ekonomi, baik untuk di perkotaan, Daerah hingga pelosok negeri.
Apabila jalannya hancur, berlumpur, licin bahkan berlubang akan berdampak kepada pembangunan dan perekonomian masyarakat.
Seperti jalan nasional yang menghubungkan dua kabupaten yaitu kabupaten Tebo dan kabupaten Tanjung Jabung barat. Dimana jalan dari simpang Niam yang berada kabupaten Tebo menuju ke Merlung yang berada Kabupaten Tanjung Jabung barat. Dahulu jalan itu hancur, Licin, berlubang, jelek dan jauh dari kata layak. Diperkiraan perjalanan mengunakan kendaraan roda empat dari Simpang niam menuju merlung mencapai 6 sampai 7 jam.
Sebelum beralih menjadi jalan nasional jalan lintas simpang niam menuju merlung, kondisi jalannya sangat memprihatinkan, jalannya sangat parah dan berdampak kepada ekonomi masyarakat sekitar.
Masyarakat disana sebagian besar mengantungkan hidupnya dengan hasil kelapa sawit. Jalan utama yang menjadi penompang hidupnya hancur, jalannya licin dan berlubang, banyak kendaraan roda empat yang membawa hasil perkebunan sawit terpuruk dan ada juga yang sampai terguling.
Tidak hanya itu, ada juga kendaraan truk membawa hasil perkebunan kelapa sawit yang patah as gardan. Hal tersebut mengakibatkan tengkulak sawit harus keluar biaya transportasi double. Harga kelapa sawit di lokasi itu ikut hancur tidak pernah sama seperti daerah lainnya.
Jalan Lintas Simpang Niam – Merlung Berstatus Jalan Nasional
Jalan yang awalnya diurusi Pemerintah Provinsi Jambi sudah dialihkan statusnya menjadi jalan nasional. Panjang jalan yang sudah dialihkan statusnya sepanjang 73,89 Kilometer.
Jalan lintas Simpang Niam – MerlungĀ tersebut telah beralih status menjadi jalan nasional. Peralihan tersebut sudah sejak 31 Desember 2015.
Peralihan jalan provinsi menjadi jalan nasional dimulai dari Simpang Niam di KM 165,428 lewat Sungai Bengkal dan berakhir di Merlung KM 129,921 di Lintas Timur.
Jalan pintas yang menghubungkan dua kabupaten, yaitu Kabupaten Tebo dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) tepatnya dari Simpang Niam menuju Merlung kabupaten Tanjung Jabung BaratĀ kini sudah berubah statusnya menjadi jalan Negara. Sebelumnya jalan ini merupakan jalan Provinsi Jambi.
Jalan lintas dari Simpang Niam ā Merlung, sepanjang 73.89 kilometer merupakan wewenang pusat. Peralihan tanggung jawab terhadap perbaikan jalan provinsi ini disampaikan langsung Gubernur Jambi, Hasan Basri Agus (HBA), kepada Bupati Tanjab Barat, Usman Ermulan pada waktu itu.
HBA memberitahukan kepada Bupati Tanjab Barat bahwa Jalan Provinsi, tepatnya dari di Simpang Niam perbatasan Tebo dengan Merlung, kini sudah menjadi tanggung jawab pemerintah Pusat.
BPJN Jambi Anggarkan Rp.300 Miliar Untuk Perbaikan Jalan Nasional Simpang Niam – Merlung
Pada tahun 2021 lalu, Komisi III DPRD Provinsi Jambi, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi dan Dinas PUPR Kabupaten Tebo melakukan rapat bersama untuk perbaikan jalan lintas Simpang Niam – Merlung, yang akhirnya menyetujui perbaikan jalan tersebut dengan anggaran dana senilai kurang lebih Rp 300 Miliar.
Anggaran dana sebesar Rp 300 Miliar tersebut termasuk untuk perbaikan jalan dari Lubuk Kambing- Merlung, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).
Jalan Lintas Simpang Niam – Merlung rusak parah akibat mobil angkutan batu bara, tepatnya di jalan Simpang Niam- Lubuk Mandarsah yang kerap meresahkan warga. Akibat jalan yang rusak parah menjadikan wilayah tersebut terisolir.
Untuk saat ini, jalan lintas simpang niam – Lubuk Kambing – Merlung yang panjangnya 73,89 KM yang kondisi jalan mantap sepanjang 44,2 KM, sedangkan kondisi jalan yang kurang mantap sepanjang 29,6 KM.
Jalan Nasional Mantap, Harga Kelapa Sawit Ikut Mantap
Setelah BPJN Jambi memperbaiki jalan Simpang Niam – Lubuk Kambing,Ā berdampak kepada harga buah kelapa sawit. Petani sawit disekitar sana juga ikut tersenyum lebar. Bukan hanya jalan nasional yang sudah mulus, tetapi harga kepala sawit pun ikut mantap atau naik.
Seperti diutarakan salah satu warga Lubuk Kambing Rohim, Dia mengatakan sebelum jalan ini diambil alih oleh pemerintah pusat jalannya sangat hancur, licin dan berlubang tidak heran banyak mobil yang terpuruk / terbenam dilumpur. Hal tersebut menjadi salah satu alasan harga kelapa sawit di sana tidak kunjung membaik.
“Jalan jelek, toke -toke pada mengeluh, biaya angkut ke pabrik tinggi. Karena mobil sering terpuruk. Harga sawit disini hancur,” ujarnya.
Namun, kata Dia setelah diambil alih oleh pemerintah pusat, jalan dari simpang Niam menuju Lubuk Kambing sudah mulus dan bagus, tidak ada licin apalagi berlubang.
Sekarang harga sawit disana pun sudah setara seperti daerah lainnya, warga sekitar juga sudah bisa tersenyum lebar, ekonomi masyarakat sekitar juga sudah membaik.
“Dulu kita seperti terisolir, jarang orang lewat sini, jalan ini hanya bisa dilalui oleh mobil double cabin. Kalau mobil pribadi lewat hanya merusak mobil,” jelasnya.
Dia juga mengucapkan terima kasih kepada BPJN Jambi yang beberapa tahun terakhir fokus untuk memperbaiki jalan dari Simpang Niam menuju Lubuk Kambing. Dimana perbaikan jalan simpang Niam – Lubuk Kambing dibangun selama 3 tahun, mulai 2022 hingga 2024.
“Kami juga mengucapkan terimakasih kepada BPJN Jambi yang telah memperbaiki jalan ini. Kami seperti hidup kembali, tidak terisolir lagi. Alhamdulillah, harga sawit sekarang juga ikut naik,” katanya.
Dia berharap, kedepan perbaikan jalan dilanjutkan dari Lubuk Kambing – Merlung Kabupaten Tanjung Jabung barat, mengingat jalan tersebut merupakan salah satu jalan pintas yang menghubungkan dua kabupaten, serta jalan itu menjadi faktor utama untuk meningkatkan ekonomi masyarakat disana.
“Kita berharap jalan dari Lubuk Kambing sampai merlung juga diperbaiki. Mengingat jalannya saat ini banyak yang berlubang, walaupun tidak dalam tapi kalau dibiarkan lubang itu akan dalam. Kami takut nanti berpengaruh kepada harga sawit lagi,” harapnya.
Visi Masa Depan Jalan Nasional di Jambi
Kepala BPJN Jambi Ibnu Kurniawan mengatakan proyeksi pembangunan jalan nasional, yang rencana pemerintah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas jalan nasional.
Rencana BPJN Jambi dalam upaya peningkatan kapasitas dan kualitas jalan nasional di Provinsi Jambi dengan melakukan pemeliharaan jalan dan jembatan nasional pada setiap tahunnya.
Dengan cara penanganan preservasi jalan sehingga diharapkan dapat memenuhi kemantapan jalan 100 persen yaitu dengan menangani jalan nasional yang saat ini masih dalam kondisi rusak adalah dengan memprogramkan rencana penanganan berdasarkan kondisi jalan nasional dengan menggunakan prioritas pendanaan APBN dan mengupayakan pendanaan lain salah satunya seperti pendanaan dengan sumber SBSN.
Kemudian mendorong pemenuhan aksesibilitas dan kapasitas pada jalan nasional yang perlu ditingkatkan target transformasi Provinsi berdaya saing.
Selain itu, akan mempercepat pembangunan Infrastruktur khususnya Jalan Nasional dengan selalu melakukan peningkatan serta pemeliharaan jalan nasional dengan target mantap 100 persen. Aksesibilitas yang terpenuhi, pemenuhan jalan yang berkeselamatan danĀ green construction yang dapat mendukung upaya pembangkitan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. (*)
Discussion about this post