SENJARI.COM, JAMBI – 12 Orang Satri di Kota Jambi menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) yang berada di Kota Jambi.
Dalam kurun waktu 2 tahun, Setidaknya ada sebanyak 12 orang menjadi korban pencabulan pimpinan Pondok pesantren itu diantaranya 11 laki-laki dan 1 perempuan.
Tersangka yakni, Aprizal Wahyudi (28) , ia merupakan pimpinan Ponpes Sri Muslim Mardatillah. ponpes Sri Muslim Mardatillah yang beralamat di Kelurahan Kenali Asam Bawah, Kecamatan Kotabaru.
Wadirreskrimum Polda Jambi AKBP Imam Rachman mengatakan kasus ini terungkap pada tanggal 1 Mei 2024, saat itu santriwati berinisial ZUH (15) menghubungi orang tuanya minta di jemput dikarenakan sakit.
Setelah itu, orang tua korban menjemput korban di Ponpes. Setibanya di rumah, korban mengalami demam tinggi, sehingga pada tanggal 4 Mei 2024 orang tuanya membawa korban untuk berobat ke Puskesmas.
Dari hasil pengecekan di Puskesmas bahwa korban tersebut diketahui mengalami pelecehan dan disarankan untuk dilakukan pemeriksaan.
Kemudian, pada tanggal 7 Mei 2024 orang tua korban membawa korban ke Rumah Sakit dan hasilnya korban mengalami infeksi pada bagian organ intimnya.
Barulah korban menyampaikan kepada orang tuanya bahwa pada tanggal 23 April 2024 dirinya telah menjadi korban rudapaksa oleh Pimpinan Ponpes Sri Muslim Mardatillah.
Tidak terima anaknya menjadi korban rudapaksa Pimpinan Ponpes Sri Muslim Mardatillah, lantas orang tuanya langsung membuat laporan ke Mapolda Jambi.
“Pelaku melancarkan aksinya di kediamannya, di Pondok Pesantren (Ponpes),” katanya.
Wadir menjelaskan modusnya Tersangka memerintahkan para korban untuk datang ke kamarnya. Kemudian, korban diperintahkan untuk mengerjakan sesuatu dan setelah itu pelaku melancarkan aksi bejatnya.
Para korban tidak melakukan perlawanan dikarenakan pelaku adalah merupakan Pimpinan Ponpes Sri Muslim Mardatillah sehingga korban menuruti kehendak pelaku.
Sementara itu, Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum Polda Jambi AKBP Kristian Adi Wibawa mengatakan, dari 12 orang korban diantaranya 7 orang korban sudah dilakukan pemeriksaan dan 5 orang korban lainnya masih dalam proses. “Laporannya mendasari yang perempuan itu, pengembangan ternyata ada korban lain yaitu laki-laki,” ujarnya.
Dalam kasus ini, kemungkinan masih ada korban lainnya yang menjadi korban bejat Pimpinan Ponpes Sri Muslim Mardatillah. “Ya kemungkinan masih ada korban lainnya dalam kasus ini,” ungkapnya.
Atas perbuatannya, pelaku dikenakan Pasal 81 Jo 76 Huruf D dan atau Pasal 82 Jo 76 Huruf E UU Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun penjara. (*)
Discussion about this post