SENJARI.COM, BANDUNG – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Jambi megadakan Capacity Building dan Gathering Forum Wartawan Ekonomi dan Bisnis (Forweb) Jambi.
Kegiatan Capacity Building digelar selama 20 sampai 22 Mei 2024, di Bandung.
Tampak Di hari pertama, Forweb Jambi sangat antusias mengikuti pelatihan jurnalistik dengan tema Penulisan/Pemberitaan Ekonomi, bertempat di salah satu Hotel ternama di Bandung.
Turut hadir dalam kegiatan ini Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi Robby Fathir Nashar, Pemateri Angga Aliya ZRF Redaktur Pelaksana berita Ekonomi detik.com, dan diikuti oleh 32 peserta Forweb Jambi.
Pada Kesempatan itu Robby Fathir Nashar Selaku Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi menyampaikan pentingnya peranan rekan – rekan media dalam memberikan informasi seputar ekonomi.
“Kami merasa peranan Bapak/Ibu sangat penting karena banyak informasi- informasi tentang potensi-potensi ekonomi yang ada di provinsi Jambi,” kata Robby.
Dia berharap dengan adanya Capacity Building, Fotweb Jambi dalat menambah wawasan dan menambah pengalaman di duina pemberitaan digital khususnya pemberitaan ekonomi dan bisnis.
Banyaknya informasi yang disampaikan dalam bentuk tulisan dirinya sudah bisa pastikan bahwa informasi tersebut menjadi suatu referensi.
“Semoga selama kegiatan banyak hal yang bisa kita dapatkan bersama,” tambahnya.
Sebelumnya, Ketua Forweb Jambi, Rani mengatakan bahwa tantangan kedepan yang dihadapi jurnalis saat ini makin besar. “Jadikan momen ini untuk kita berbagi pengalaman dan pengetahuan agar menjadi lebih profesional. Jadikan kesempatan ini untuk menambah pengetahuan,” katanya.
Sementara itu, Redaktur Pelaksana Detik.com Bagian Ekonomi, Angga Aliya ZRF yang juga sebagai Pemateri pada acara Capacity Building mengatakan peran penting dari seorang jurnalis bisa memberikan informasi yang terpercaya dan tidak hoax. “Tantangan yang dihadapi sekarang ini antara media masa vs media sosial,” kata Angga.
Walaupun informasi media sosial semakin cepat, media masa tetap menjadi referensi apakah informasi itu benar atau tidaknya.
“Media masa tetap akan eksis walaupun media sosial kini semakin mudah diakses. Media sosial juga menjadi tempat untuk memperluas informasi yang sudah kita buat,” jelas Angga.
Dia menjelaskan, kini teknologi yang semakin maju dengan munculnya Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan kini semakin mudah dalam pekerjaan. Namun dunia jurnalistik tidak bisa digantikan dengan AI.
Beberapa tools yang bisa digunakan dalam kegiatan jurnalistik lewat teknologi AI. Namun, Angga memastikan bahwa tidak semua kerja jurnalistik bisa digantikan oleh AI.
“Kita bisa memanfaatkan teknologi AI dalam menunjang pekerjaan kita. Gaya bahasa yang digunakan oleh sang jurnalis tentunya akan berbeda dengan AI,” tutupnya. (*)
Discussion about this post