SENJARI.COM, JAKARTA – Pelaksanaan mudik Lebaran 2024 secara umum berjalan kondusif, meskipun terdapat beberapa catatan penting sebagai evaluasi untuk perbaikan ke depan. Banyak pihak, termasuk pengamat dan pemangku kepentingan lainnya, mengapresiasi kolaborasi dan kerja keras seluruh stakeholder yang telah memastikan kelancaran mudik dan arus balik pada tahun ini.
Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi, menyoroti fenomena mudik Lebaran sebagai anomali di tengah kebelumsiapan kultur dan infrastruktur. Dia menekankan perlunya mengevaluasi kembali paradigma terhadap mudik Lebaran dan memperkuat angkutan umum sebagai alternatif pengganti sepeda motor, yang dianggapnya berkontribusi paling banyak terhadap kecelakaan.
“Kami mengapresiasi kerja keras Polisi, Jasa Raharja dan semua pihak memang pengaturan dan penyelengaaran ini (re: mudik) sudah maksimal, harapan saya ke depan agar lebih memperkuat angkutan umum, apakah dengan mudik gratis atau apapun yang bisa mengangkut lebih banyak manusia, dan angkutan umum di daerah, termasuk sepeda motor,” ujarnya, dalam halal bihalal sekaligus diskusi dan sharing moment yang digelar di Ballroom Jasa Raharja belum lama ini.
Hal senada juga disampaikan Pengamat Transportasi, Darmaningtias. Menurutnya, salah satu kunci sukses mudik tahun ini adalah kolaborasi dan koordinasi yang baik antara semua stakeholders. Hal ini memungkinkan pengelolaan mudik dan arus balik berjalan lancar, dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan untuk memperlancar pergerakan lalu lintas.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Irjen Pol. Drs. Hendro Sugiatno, M.M., menyampaikan bahwa meskipun tantangan dalam pergerakan kendaraan selalu ada setiap tahun, koordinasi dan komunikasi yang baik antarlembaga telah menjadi kunci keberhasilan.
Dia juga menyoroti pentingnya penanganan tidak hanya dari sisi lalu lintas, tetapi juga masalah sosial yang muncul selama periode mudik dan arus balik. “Kita sudah punya succsess story, artinya ada praktik yang benar yang sudah kita dijalankan,” ungkapnya.
Dia menyampaikan terima kasih atas koordinasi, kominikasi, dan sinergi yang telah berjalan baik. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan, juga mampu memperlancar pergerakan arus lalu lintas. “Salah satu tujuannya adalah untuk mengatur sumbu tiga yang pergerakannya di bawah minimal supaya jangan mengganggu kelancaran,” tambahnya.
Dalam hal pengelolaan arus mudik, Kakorlantas Polri, Irjen. Pol. Dr. Drs. Aan Suhanan, M.Si., menekankan pentingnya data dalam pengambilan keputusan. Dukungan dari data hasil survei Kemenhub misalnya, telah memungkinkan kepolisian untuk melakukan simulasi angka yang akurat untuk pengelolaan arus mudik dan balik.
“Kami mengucapkan terima kasih atas semua sharing dan masuk sehingga pelaksanaan pengelolaan arus mudik dan balik berjalan lancar,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Jasa Raharja, Rivan A. Purwantono, menyoroti keselamatan sebagai indikator keberhasilan mudik Lebaran. Penurunan angka kecelakaan dan fatalitas kecelakaan menjadi fokus utama, dengan berbagai inovasi seperti pemrosesan laporan polisi digital untuk mempercepat penanganan kecelakaan. Hal itu terbukti fatalitasnya pada 2023 turun 6,8 persen dan sampai sekarang trennya menurun.
“Meskipun pelaksanaan mudik tahun ini masih memiliki catatan penting yang perlu dipertimbangkan untuk perbaikan di masa mendatang, tetapi kolaborasi, koordinasi, dan inovasi akan menjadi kunci dalam menjaga keamanan, kelancaran, dan keselamatan mudik Lebaran di tahun-tahun berikutnya,” ungkap Rivan.
Halal bihalal sekaligus diskusi tersebut juga dihadiri sejumlah pakar transportasi, antara lain Sudewo, Soerjanto Tjahjono, Agus Pambagio, Djoko Setijowarno, Ahmad Wildan, Azas Tigor Nainggolan, Hera Nasution, Tory Damantoro, dan Ellen. (*)
Tangkudung
Discussion about this post